Hadir satu dari 361 ilmuwan top dunia, beliau adalah Prof.
Drs. H. Effendy, M.Pd, Ph.D. ahli dalam bidang kimia kristalografi, penerima Habibie
award 2012, penemu 730 senyawa koordinasi baru dari unsur golongan 15 seperti yang paparkan moderator
dalam diskusi, ustadz Abdul Ghofur. "Pembicara kali ini seorang yang hebat,
beliau adalah doktor lulusan University of Western, Australia yang lulus dengan
pridikat Cumlaude (IPK: 3,9), Penerima Habibie Award tahun 2012 atas 22 tahun
penelitiannya dalam sintesis dan penentuan senyawa koordinasi dengan
menggunakan metode sinar X , penemu 730 senyawa baru dari garam-garam tembaga, perak, dan
logam-logam alkali dengan ligan-ligan dari unsur golongan 15, beliau juga salah
satu ilmuwan yang aktif dalam publikasi
jurnal intermasional.”
Pada tahun 2012, tercatat di dunia internasional terdapat 361
orang yang telah menemukan minimal 500 senyawa baru, Prof. Efendy menempati urutan ke 223 dengan
jumlah 629 unsur baru yang ia temukan saat itu. Atas penemuan tersebut, menjadikan beliau masuk
dalam deretan ilmuwan top dunia dalam bidang kristalografi. Selain itu, beliau termasuk 3 dari ilmuwan muslim dan juga satu-satunya orang Indonesia yang masuk dalam
deteran ilmuwan top dunia dalam bidang kimia anorganik fisik yang berprestasi.
Menurut pak Eff begitu sapaan akrab Prof. Effendy, Tidak
mudah menjadi orang top dunia, namun seharusnya banyak orang Indonesia yang
menjadi orang top di dunia, syaratnya mereka harus berpendidikan mininal S3 dan
menjadikan orang terbaik di dunia sebagai pembimbingnya dan pemerintah harus
serius dalam peningkatan mutu para dosen. "kalau mau menjadi orang top
sedunia itu harus S3, dan jadikanlah orang tertop dunia sebagai pembimbing dan
motivasi. Dulu dosen saya saat menempuh S1 di Universitas Negeri Malang
berpendidikan S2 sebanyak 2 orang dari
20 orang dosen, sehingga saat itu belum mutu lulusan yang dihasilkan belum
begitu memuaskan. Alhamdulillah sekarang
sebagian besar yang menjadi dosen sudah berpendidikan doktor. Jikalau
pemerintah serius untuk pendidikan maka seharusnya seluruh anggaran dapat diserap semuanya dengan maksimal untuk
peningkatan mutu pendidikan para dosen. " begitulah penuturan beliau.
Berkaitan dengan kondisi bangsa ini, beliau mengaku miris
dengan kondisi pendidikan di Indonesia. menurut pengakuannya, beliau telah menganalisis
masalah pembelajaran kimia SMA dan MA, pembelajaran yang terjadi saat ini
banyak yang kurang mendasar secara konsep bahkan tidak sedikit yang salah
konsep, kurang dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam sistem tatanama senyawa, kurang dapat mengembangkan kemampuan berfikir tingkat tinggi, dan belum berorientasi pada pengembangan karakter. Menurut beliau sifat religius
dalam pembelajaran kimia dapat menumbuhkan
sikap hidup yang selalu bersyukur, dan sikap yang semakin tunduk (beriman)
kepada Allah SWT. Hal tersebut senada dengan paparan sang penggagas Trensains (Ust.
Agus Purwanto, D.Sc) tentang aksiologi sains islam.
Acara kali ini
terbilang sangat menarik. Pasalnya tidak hanya santri, para asatidz dan
undangan pun dibuat tertawa dan bersorak ria, apalagi pada saat pak Eff menyampaikan konsep-konsep dalam ilmu
kimia serta miskonsepsinya para hadirin dibuat terpukau, begitu menariknya
sehingga teriakan sholawat dan yel-yel mengiringi
persentasi beliau. Presentasi semakin lama semakin menarik, puncaknya ketika
salah satu santriwati, Suciati Fitri dari kelas XII sains 4 mampu menjelaskan
dengan baik pertanyaan yang dilontarkan oleh pak Eff, tepuk tangan dan gemuruh
sorak pun semakin memeriakan acara ini. Menurut Pak Eff bahwa Trensains
berpotensi menjadi sekolah yang sangat maju bahkan berpotensi menjadi sekolah
bertaraf internasional, berdasarkan potensi yang telah dimiliki beliau
menyarankan agar segera merumuskan program-program lompatan untuk mempercepat
sekolah agar menjadi sekolah yang bermutu yang dapat melahirkan orang-orang (ilmuwan)
top dunia.
Diakhir paparannya,
beliau menyampaikan bahwa untuk meningkatkan karakter religius pada
siswa Indonesia, kita harus sadar akan 6 hal, yaitu ilmu yang kita pahami hanya
sedikit karena segalanya mengikuti perkembangan zaman, adanya keteraturan pada alam semesta, kita hidup
karena belas kasih Allah SWT, segala
penciptaan allah SWT adalah yang terbaik,
jika Allah SWT melarang atas sesuatu pasti ada manfaat secara agama dan
sains, dan juga perintah Allah SWT itu pasti
bermanfaat, terang Profesor lulusan University
of western, Australia.
Sebagai penutup presentasinya, beliau menyimpulkan
bahwa pembelajaran kimia dapat digunakan
sebagai alat untuk mengembangkan karakter religius siswa, yakni dengan cara
merancang pembelajaran tersebut sebaik mungkin. Tidak hanya itu, kita juga dapat
mengembangkan karakter religius untuk semua mata pelajaran, sehingga tidak perlu ada satu mata pelajaran
khusus karakter religius. Selain hal tersebut
untuk menjadi orang top di dunia kita dapat menggali ilmu alam dan al quran yang
didukung oleh kemampuan bahasa arab dan inggris yang baik, dan kedua bahasa tersebut harus dipraktikan sejak dini.
………………………………………………………………………………………………………………………………………….
Pewarta :
Salma dkk. (Tim Jurnalis Sekolah)
Publisher : Admin