www.smatrensains.sch.id-UNBK
(Ujian Nasional Berbasis Komputer) merupakan salah satu kegiatan evaluasi yang
ditakuti oleh bagi sebagian siswa. Tak jarang, momen persiapan UNBK menjadi pemicu siswa untuk
mendekatkan diri kepada Allah SWT seraya memohon hasil yang terbaik melalui
ikhtiar-ikhtiar yang terbaik dan terencana.
Pada
tahun ajaran 2018/2019 SMA TRENSAINS TEBUIRENG mengikuti UNBK untuk ketiga kalinya
dan dapat mempertahankan prestasinya dengan menempati posisi teratas tingkat SMA
dan MA Swasta Kab. Jombang. Jika dibandingkan dengan Sekolah Negeri menduduki
peringkat 2. Nilai UNBK hakikatnya bukan sasaran utama sekolah yang digagas
pengasuh, KH. Salahuddin Wahid bersama Ust. Agus Purwanto seperti yang
disampaikan salah satu civitasnya, Tendika Sukmaningtyas Rahardian, S.Si,
“kita
sangat bersyukur atas capaian santri Trensains, menjadi inspirasi yang baik
bagi civitas serta para santri. Sejak angkatan pertama hingga angkatan ketiga
mengikuti UNBK, dilingkungan SMA dan MA Swasta Kab. Jombang selalu menepati
urutan teratas jika dibandingkan dengan SMA Negeri selalu kisaran 4 besar dan
tahun ini baru mencapai ranking 2 (rerata 70,56), tepat dibawah SMAN 2 (rerata
76,95) yang merupakan sekolah peraih rerata UN terbaik di Kab. Jombang selama
bertahun-tahun.”
Nilai
UNBK hakikatnya bukan sasaran utama SMA Trensains. Ada sasaran yang meskinya dikejar.
Apabila ditinjau dari visi Trensains, kita masih jauh dibawah. Namun, dari visi
itulah yang menuntun kita untuk bercita-cita tinggi sehingga mampu meraih
prestasi ini. Lanjutnya saat dihubungi melalui pesan singkat WhatsAp.
Senada dengan hal tersebut, Abdul Ghofur, M.Pd juga mengungkapkan bahwa prestasi dalam UN, SBMPTN, Olimpiade, LKTI, dan lain sebagainya sejatinya merupakan efek samping dari penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas di SMA Trensains Tebuireng dalam upaya untuk mewujudkan visi dan misi sekolah. Namun, jika dilihat dari visi dan misi secara keseluruhan, masih dibutuhkan perjuangan keras untuk mewujudkan visi dan misi besar tersebut.
Senada dengan hal tersebut, Abdul Ghofur, M.Pd juga mengungkapkan bahwa prestasi dalam UN, SBMPTN, Olimpiade, LKTI, dan lain sebagainya sejatinya merupakan efek samping dari penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas di SMA Trensains Tebuireng dalam upaya untuk mewujudkan visi dan misi sekolah. Namun, jika dilihat dari visi dan misi secara keseluruhan, masih dibutuhkan perjuangan keras untuk mewujudkan visi dan misi besar tersebut.
Lebih
lajut Ghofur memaparkan, bahwa salah satu kunci keberhasilan UNBK untuk setiap
tahunnya adalah adanya strategi curi
start yang berupa pemberian bimbingan intensif persiapan UNBK dengan
alokasi 2 jam pelajaran untuk setiap mapel UN berserta paket Try out-nya yang dimulai pada awal
semester ganjil, sehingga hal ini dapat meningkatkan tingkat penguasaan siswa
terhadap kompetensi-kompetensi Ujian Nasional.
Pada
tahun ajaran 2019/2020 Persiapan maupun strategi yang dilakukan sekolah yang masih
berumur jagung ini dalam menghadapi Ujian ialah melalui program IUN (Intensif
Ujian Nasional) yaitu bimbingan terjadwal dan terstruktur, Simsif (Simulasi
Intensif) yaitu simulasi internal UNBK maupun USBN-BKS diluar jadwal Puspendik
ataupun Propinsi, penerbitan buku UN karya Asatidz, istighosah, khataman,
riyadah kepada masyaikh, dan doa dari para Kyai, para Asatidz, wali santri, dan
keluarga besar Tebuireng yang dipadu ikhtiar tulus santri. Bagi para santri,
Doa dan Riyadah itu penting dibalik keberhasilan walaupun tidak kasat mata.
“Alhamdulillah,
senanglah yoyo ta. Untuk para asatidz terimakasih banyak atas bimbingan,
arahan, doa, dan motivasi serta kompor-annya Ustadz Tendika guna membangkitkan
fokus tujuan kami. Karena belajar dan tawakal akan hilang tanpa ada motivasi.
Kita bermotivasi membawa nama sekolah (SMA Trensains Tebuireng) lebih baik
lagi. Meniatkan bukan untuk individu melainkan untuk pondok, sekolah, kyai,
asatidz, dan orangtua.” Komentar salah satu santri kelas akhir, Nouvelli
Cornelia.
Harapan
dari para civitas yang disampaikan Waka Kurikulum bagi generasi berikutnya ialah
mereka bisa mencatat sejarah baru yang melampaui capaian kakak kelasnya. Mereka
berhak untuk all out mempertahankan. Melihat keteladaan yang telah
diberikan kakak-kakaknya bahkan mencatat record-nya
sendiri yang lebih baik. Perjuangan itu bukan proses penderitaan menuju tujuan,
tapi proses memantaskan diri untuk meraih tujuan.
.....................
Pewarta
: Salma
Publisher
: Admin