smatrensains.sch.id- Hari ini (Sabtu, 5 Maret 2022), telah diselenggarakan kegiatan penguatan Aswaja An Nadliyah yang bertempat di gedung Balai Diklat Pesantren Tebuireng 2 Jombang. Kegiatan ini dimulai pada pukul 07.45 WIB dan dihadiri oleh Mudir Bidang Pendidikan, Mudir Bidang Pondok Pesantren Tebuireng, Kepala Sekolah MA Salafiyah Syafi’iyah Tebuireng, Kepala Pondok Putra Tebuireng, Kepala Sekolah SMP Sains, dan juga SMA Trensains. Kegiatan dibuka dengan pembacaan ayat ayat suci Al-Quran oleh Muhammad Faiz Nashiruddin yang kemudian dilanjutkan dengan menyanyikan lagu Indoseia Raya, Hymne Tebuireng, dan Syubbanul Waton.
“Islam yang sesungguhnya adalah islam yang Rahmatal Lil Alamin, itulah cara untuk mensyukuri ajaran agama islam,”demikianlah pesan yang disampaikan oleh KH. Salahuddin Wahid pada cuplikan video yang ditayangkan sesaat sebelum acara sambutan. Ditayangkan juga cuplikan video dari KH. Musthofa Bisri yang mana dalam video tersebut beliau menceritakan seorang singkek* yang melukis wajah KH. Hasyim Asy’ari dengan alasan “Jika tidak ada orang ini (KH. Hasyim Asy’ari, tidak ada Indonesia,” tutur singkek tersebut. KH. Musthofa Bisripun membenarkan perkataan singkek tersebut bahwa KH. Hasyim Asy’ari merupakan peletak batu pertama kemerdekaan Indonesia.
Setelah itu, kegiatan diisi dengan sambutan dari Ketua Aswaja Center Tebuireng, Ust. Abdul Malik dan KH. Abdul Hakim Mahfudz atau yang akrab disapa Gus Kikin selaku pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng. Dalam sambutan tersebut, Ust. Abdul Malik memaparkan bahwa tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menguatkan paham Aswaja dalam diri para calon alumni sehingga ketika masuk ke dunia perkuliahan tidak akan terseret aliran yang menyimpang dari Aswaja.
“Kita patut mensyukuri warisan ilmu karena KH. Hayim Asy’ari sudah mempersiapkan materi materi untuk kurikulum Tebuireng,“ papar Gus Kikin mengawali sambutannya. Setelah itu, Gus Kikin menampilkan karya KH. Hasyim Asy’ari yaitu kitab Risalah Ahlisunnah Wal Jamaah yang penulisannya dilatar belakangi oleh munculnya gerakan modernis. Beliau berkata “Aswaja itu apa sih? Yaitu satu satunya paham yang selamat,” tutur beliau mengakhiri sambutan.
Acara ditutup dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh Ustadz Umbaran selaku Kepala Pondok Pesantren Tebuireng 2 dan kemudian dilanjutkan foto bersama. Berdasarkan Jadwal, setiap siswa kelas akhir unit pendidikan setingkat SMA akan mengikuti kegiatan ini selama dua hari selama bulan Maret sebelum mereka diwisuda.
...............................................................
Note: *) Singkek atau XīnKè (新客), yang arti harfiah dalam bahasa Indonesia adalah 'tamu baru' merupakan sebutan bagi orang Tionghoa pendatang baru dari Tiongkok.
.......................................................................
Pewarta: Rahmaniar WL & Team (Jurnalis SMA Trensains Tebuireng)