smatrensains.sch.id-Selasa, 15 Maret 2022 telah dilaksanakan penutupan festival Bahasa atau yang biasa disebut ELP yang bertemppat di Balai Diklat SMA Trensains Tebuireng 2, Jombang. Festival ini dihadiri oleh KH. Kusnadi Said selaku Mudir Pendidikan Pondok Pesantren Tebuireng, Ustadz Roziqi, Ustadz Hanif, pbeserta ustadz dan ustadzah yang menjadi panitia festival Bahasa kali ini. Para peserta ELP pun didatangkan beberapa untuk ikut memeriahkan acara.
ELP diselenggarakan menggunakan dua Bahasa yang berbeda, yaitu Bahasa Inggris dan Bahasa Arab. Festival ini diadakan oleh Pondok Pesantren Tebuireng dengan tujuan meningkatkan dan mengetes sampai seberapakah kemampuan santri dalam berbahasa. Diharapkan dengan adanya program Bahasa ini kemampuan berbahasa para santri dapat terus meningkat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Metode yang digunakan pun ada 2, yaitu online dan offline. Semua lomba seperti storytelling, khitobah, dan yang lainnya diadakan secara online. Sementara itu, olimpiade Bahasa Arab, Inggris, dan Spelling Bee diadakan secara offline di SMA Trensains. Untuk olimpiade diadakan di ruang kelas kosong, sementara Spelling Bee di balai diklat.
Sebelum acar dimulai, ditampilkan beberapa penampilan Sing a Song yang dibawakan oleh Fazati Qonita, Shofwa Egyta, Harin Syamlana, dan yang lainnya. Dengan adanya hiburan ini, diharapkan para peserta yang selesai berlomba dapat menikmati acara dan tidak stress memikirkan hasil lomba. Pukul 11.30, acara penutupan ELP resmi dimulai dengan pembukaaan yaitu membaca Surah Al-Fatihah yang dipimpin oleh Nasichatus Tsani dan Akhfa Auliya selaku Master of Ceremony festival kali ini.
Setelah acara dimulai, dibacakan sambutan dari Ustadz Hanif Fathoni. “2018, ELP diaktifkan kembali agar anak-anak bisa aktif kembali dalam program Bahasa,” tutur Ustadz Hanif menyampaikan harapan yayasan dengan diadakannya program ini. Kemudian, beliau membacakan daftar juri beseta koordinator dari setiap lomba. Juri didatangkan dari luar, bukan dari lingkup internal sehingga juri dapat bersikap netral. “Bahasa adalah kunci agar bisa membuka semua ilmu pengetahuan,” tutur Ustadz Hanif mengakhiri sambutannya.
Dibacakan pula sambutan dari KH. Kusnadi Said. Beliau berharap Bahasa dapat ditingkatkan kembali. Beliau juga menyampaikan keinginannya untuk membuat asrama khusus Bahasa yang sampai sekarang masih belum bisa diterapkan. Setelah itu diumumkan para pemenang dari setiap lomba. Acara ditutup dengan pembacaan hamdalah yang dilakukan bersama-sama.