Lensa, SMA-Hadhratun nisa’ merupakan nama grup al-banjari SMA Trensains Tebuireng. Setelah beberapa tahun kegiatannya terbatasi akibat dampak dari pandemi covid-19, kini grup al-banjari ini mulai mengaktifkan kembali seluruh kegiatanya. Tak mudah memang mengaktifkan kembali hal yang sudah lama hampir tak ada jejaknya, namun dengan kegigihan serta tekad yang kuat, grup yang beranggotakan santriwati SMA Trensains ini bisa bangkit dan membawa perubahan yang sangat maju dari sebelumnya.
Niat awal dari para anggotanya yang ingin mengasah lebih kemampuan dasar banjarinya, membawa perubahan yang signifikan pada grup Hadhratun Nisa’. Beberapa bentuk perubahan yang berhasil di torehkan oleh Hadhratun Nisa’ tahun 22/23 adalah dengan aktifnya kembali ekstra kurikuler banjari, bimbingan di asrama yang terjadwal setiap minggu, dan keberhasilan dalam beberapa ajang lomba. Meski bukan sebagai juara utama dalam perlombaan, namun peraihan yang diperoleh pada ajang lomba al-banjari saat itu sudah cukup melesat jauh dari sebelumnya.
Dibalik pencapaian yang diperoleh oleh Hadhratun Nisa’ tak sedikit pengorbanan yang mereka lakukan. Ada perjuangan berdarah-darah yang harus mereka rasakan. Cobaan itu datang dari banyak pihak mulai dari kurangnya dukungan pihak sekolah karena memotong jam pelajaran, ketidak konsistenan pembimbing, dan sarana yang dirasa kurang.
“Banyak sekali cobaan yang harus kita rasakan, mulai dari registrasi lomba, sulitnya komunikasi dengan pembimbing, dan hujatan dari banyak pihak,” tutur salah satu vokalis Hadhratun Nisa’.
Perjuangan yang mereka lakukan turut dirasakan oleh teman-teman yang menyaksikan langsung bagaimana mereka latihan setiap hari dan kerelaan mereka untuk mengejar ketertinggalan pelajaran.
Manusia hanyalah manusia yang hanya bisa berdoa, berusaha, dan bertawakkal kepada yang kuasa atas segala hasilnya. Waktu akan membuktikan hasil dari perjuangan mereka yang sesungguhnya. Menang ataupun kalah dalam perlombaan adalah hal biasa dalam pertandingan karena hal yang paling berharga adalah pengalaman.
Pewarta: Zakia & Fildzah