Lensa- Sabtu, 11 Februari 2023, SMA Trensains Tebuireng mengadakan agenda rutinan Kuliah Umum. Materi acara tersebut dibawakan oleh Prof. Agus Purwanto selaku penggagas konsep Trensains. Kuliah Umum dimulai ba’da Isya yang dibuka dengan sambutan oleh Ustad Umbaran sebagai kepala sekolah SMA Trensains. Prof. Agus memulai agenda malam ini dengan pembacaan surat Al-Baqoroh ayat 19 dengan materi “Perumpaan Hujan bagi Orang Kafir serta Fakta Menarik Terkait Hujan.” Berikut bunyi surat Al-Baqarah:19
اَوۡ كَصَيِّبٍ مِّنَ السَّمَآءِ فِيۡهِ ظُلُمٰتٌ وَّرَعۡدٌ وَّبَرۡقٌ ۚ يَجۡعَلُوۡنَ اَصَابِعَهُمۡ فِىۡۤ اٰذَانِهِمۡ مِّنَ الصَّوَاعِقِ حَذَرَ الۡمَوۡتِؕ وَاللّٰهُ مُحِيۡطٌۢ بِالۡكٰفِرِيۡنَ
Atau seperti (orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit, yang disertai kegelapan, petir dan kilat. Mereka menyumbat telinga dengan jari-jarinya, (menghindari) suara petir itu karena takut mati. Allah meliputi orang-orang yang kafir. (QS. Al-Baqarah Ayat 19).
Kata وَّرَعۡدٌ berasal dari kata رعد yang berarti guruh (petir) tetapi, secara tafsir artinya adalah petir yang terjepit dalam awan-awan. Awan-awan yang membawa hujan memiliki muatan positif dan negatif. Muatan positif terletak di bagian atas awan dan muatan negatif terletak di bagian bawah awan. Elektron di bagian bawah bergerak yang menyebabkan kilat dan berubahnya suhu menjadi 3000 C secara cepat. Dampaknya adalah suhu berubah menjadi dingin dengan cepat. Kejadian kilat dan guntur sebenarnya terjadi secara bersamaan tetapi, dikarenakan cepat rambat gelombang cahaya di udara lebih besar dibandingkan cepat rambat gelombang bunyi di udara membuat kita melihat kilat lebih dahulu.
Untuk menunjang kepahaman materi terhadap para santri, Prof. Agus memberikan video-video edukasi terkait pemaparan materi. Sebelum kegiatan berakhir, sesi pertanyaanpun dibuka. Para santri sangat antusias dalam bertanya mengenai materi yang sekiranya cukup rumit untuk dimengerti. Kuliah Umum berakhir pada pukul 22.30 yang ditutup dengan pembacaan do’a.