Lensa-Kamis, 9 Maret 2023 Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) selalu menjadi agenda yang terjadwal, khususnya di SMA Trensains Tebuireng. Kali ini PHBI diadakan untuk memperingati Isra' Mi'raj, dimana unit SMP Sains yang menjadi panitia atau kepengurusan acaranya. Acara diawali dengan penamilan grup Al-Banjari, kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Yang menjadi inti dari acara peringatan Isra' Mi'raj ini adalah Mauidhoh Hasanah yang disampaikan oleh ustad Zainur Ridlo, M.pd.I.
Beliau adalah seorang pengajar di lingkup pesantren Tebuireng sekaligus dosen Ma'had 'Aly. Beliau juga termasuk sesepuh pesantren Tebuireng. Dalam peringatan seperti ini perlu penghayatan juga kemauan untuk menerima ilmu dan menambah kecintaan kita terhadap baginda nabi Muhammad SAW.
Poin dari ceramah yang disampaikan adalah pribadi nabi Muhammad SAW itu sendiri, bahwasanya Rasulullah terlahir dalam keadaan suci. Lalu bagaimana dengan momen pembelahan dada yang dilakukan malaikat pada baginda nabi? Bukankah ini menimbulkan pertanyaan bagi orang yang mengira bahwa nabi dibelah dadanya untuk disucikan? Nah, disini beliau menjawab bahwa nabi dibelah dadanya untuk disempurnakan jasad manusiawinya sehingga hati beliau dipenuhi dengan hayatan nuruniyah atau cahaya terang (nurul mubin). Jadi setiap tingkah laku dan jasad beliau adalah cahaya. Buktinya beliau tidak memiliki bayangan saat berjalan. Dari sisi logika, tidak mungkin cahaya memiliki bayangan dan bagaimana bisa cahaya menampilkan bayangan dari cahaya lain. Begitulah keagungan yang beliau miliki. Tujuan dari Isra' Mi'raj ini adalah untuk menghibur nabi yang sedih ('ammul huzni) dengan diberikannya perintah sholat, sebagai obat kerinduan nabi pada Sang Khaliq.
Bahkan salam saat Isra' Mi'raj diabadikan dalam bacaan sholat (di Tasyahud Akhir)
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ
"Segala ucapan selamat, keberkahan, sholawat dan kebaikan adalah bagi Allah. Mudah-mudahan kesejahteraan dilimpahkan kepadamu wahai Nabi beserta rahmat Allah dan barokah-Nya".
Acara ini tidak hanya untuk memperingati peristiwa sakral tersebut, namun juga sebagai sarana untuk meningkatkan iman kita. Acara diakhiri dengan pembacaan do'a dan salam penutup. Semoga dengan memperbanyak sholawat, hati kita dapat terhubung pada nabi Muhammad SAW. Aamiin.
Kontributor: Manzilatul R.