Lensa- Sabtu, 8 April 2023 seluruh santri Pondok Pesantren Sains Tebuireng menghadiri acara penutupan pengajian Ramadhan 1444 H. Acara ini dihadiri oleh pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng yaitu KH. Abdul Hakim Mahfudz beserta Ibu Nyai, Mudir bidang pendidikan dan pondok, kepala sekolah, kepala pondok dan kepala diklat juga ikut hadir dalam acara tersebut.
Acara ini digelar ba'da Ashar pada pukul 16.00 setelah pengasuh pondok hadir. Seperti biasa acara dibuka dengan sambutan-sambutan juga pembacaan ayat suci Al-Qur'an oleh salah seorang Ustad dari Pondok Pesantren Sains Tebuireng. Mauidzoh Hasanah menjadi inti acara pada sore ini yang dibawakan langsung oleh pengasuh pondok Tebuireng yang berisi pemaparan tentang Aswaja (Ahlussunah Wal Jama'ah).
Pada tahun 1940 di Indonesia semakin banyak organisasi-organisasi yang bermunculan. Seperti Budi Utomo, Serikat Dagang Islam, Muhammadiyah, Masyumi dan lain-lain. Melihat hal tersebut, Hadratussyeikh merasa khawatir akan terjadinya perpecahan di Indonesia. Sehingga beliau menyetujui berdirinya sebuah organisasi Islam kemasyarakatan yang bernama Nahdlatul Ulama'. Organisasi tersebut berhasil menyatukan Islam di Indonesia yang sempat terpecah belah menjadi beberapa aliran. Selain itu Nahdlatul Ulama' juga menjadi organisasi Islam terbesar di dunia, yang berlandaskan Ahlussunah Wal Jamaah dan Imam Syafi'i.
Kegiatan ini ditutup dengan pembacaan do'a oleh Gus Kikin selaku pengasuh pondok Tebuireng kemudian dilanjutkan dengan buka bersama seluruh santri. Sholat Maghrib dilaksanakan secara berjamaah di masjid Shalahuddin Al-Ayyubi yang diimami oleh Gus Kikin
Kontributor: Anindya Rena