Lensa-- 5 Mei 2023, seluruh santri Pondok Pesantren Sains Tebuireng diwajibkan untuk kembali ke pondok. Namun hingga sore hari hanya segelintir santriwati yang telah menapaki bangunan asrama. Tampaknya, puncak arus balik pada liburan Ramadhan tahun ini bertepatan pada malam hari. Terlihat halaman asrama GS dipadati oleh mobil para wali santri yang berasal dari berbagai daerah.
Esoknya kegiatan sekolah sudah berjalan seperti biasa. Diawali dengan acara Halal bi Halal yang dihadiri oleh seluruh guru di SMA Trensains selepas menunaikan ibadah sholat Dhuha, setelah itu para siswa dihimbau untuk membersihkan juga menata kembali kelas masing-masing. KBM hari ini hanya mencakup dua jam pelajaran saja.
Malam harinya, kegiatan diniyyah diganti dengan acara Halal bi Halal dengan seluruh jajaran asatidz di Pesantren Sains Tebuireng. Salah satu santri putra sebagai perwakilan meminta maaf terlebih dahulu kepada para ustadz dan ustadzah.
"Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya, atas segala kesalahan yang telah kami perbuat, yang terlihat maupun yang tidak. Contoh yang tidak terlihat adalah menggunjing, " ucap Anas mewakili curahan hati para santri.
Ustad Arif Khuzaini selaku kepala pondok menerima permintaan maaf sekaligus menyampaikan pesan kepada seluruh santri. Singkatnya, pesan dari beliau berisi tentang asal usul Halal bi Halal. Tokoh pencetusnya adalah Kyai Wahab Hasbullah. Pada saat itu ada tokoh politik yang mendatangi beliau dan meminta saran untuk mengadakan kegiatan yang bisa menyatukan dan membangun kembali kerukunan masyarakat Indonesia. Akhirnya Kyai Wahab menyarankan acara yang diisi kegiatan saling memaafkan dan mengikhlaskan. Hal tersebut menjadi tradisi hingga saat ini.
Ustad Arif mengingatkan seluruh santri tentang pentingnya menata niat ketika di pondok. Beliau mengatakan,
Menurut Imam Syafi'i, "Suatu perbuatan itu tidak sah tanpa niat. "
Sedangkan menurut Imam Al-Ghazali, "Suatu perkara itu tidak sempurna tanpa niat. "
Beliau juga menceritakan tentang tirakat para dzuriyyah Tebuireng untuk santri-santrinya, sehingga tidak ada santri yang tidak berhasil ketika sudah lulus dari pesantren. Dengan catatan, santri tersebut patuh pada pengasuh dan tawadlu' kepada para asatidz. Jadi, kita harus senantiasa menaati peraturan yang ada di pondok untuk keberkahan ilmu kita. Bismillah.. Sukses!!
Sippp… Santri diajarkan menulis..