Jatuh cinta merupakan hal yang lumrah bagi setiap manusia. Rasa cinta itu tumbuh dari banyak faktor, salah satunya hormon yang mempengaruhi suasana hati manusia. Lalu bagaimana tahap dari jatuh cinta itu sendiri dan apa saja hormon yang mempengaruhi ketika seseorang jatuh cinta?
Menurut dr. Helen Fisher jatuh cinta terjadi dalam 3 tahap. Tahap pertama dalam jatuh cinta adalah nafsu atau lust. Pada tahap ini pengaruh hormon esterogen pada wanita dan testosteron pada pria akan sangat kuat mempengaruhi perasaan. Awal mula jatuh cinta sangat dipengaruhi oleh kedua hormon ini. Jatuh cinta bisa dipengaruhi oleh ketertarikan fisik, suara, sikap, dan masih banyak lagi yang menurut mereka yang mengalami sesuai dengan tipe pasangan ideal masing-masing. Tipe atau kriteria idaman tersebut terbentuk saat usia anak-anak sekitar 6-7 tahun. Tipe tersebut tumbuh dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu faktor yang kuat mempengaruhi adalah prilaku orang tua. Sikap orang tua kepada keluarganya sangat mempengaruhi. Anak perempuan biasanya melihat bagaimana ayahnya memperlakukan ibunya, sedangkan anak laki-laki cenderung memperhatikan ibunya.
Tahap yang kedua adalah daya tarik atau attractive. Ada 3 hormon yang mempengaruhi tahap ini. Dopamine atau reward hormon merupakan hormon yang menyebabkan rasa bahagia dan kecanduan pada seseorang. Pada hormon ini pengaruh bagian otak yang bekerja sama dengan orang yang kecanduan terhadap narkotika. Hormon yang kedua adalah norepinephrin. Hormon ini menimbulkan efek semangat, energetic, dan euforia. Tidak hanya itu, hormon ini juga menjadi alasan mengapa orang jatuh cinta tidak merasakan lapar dan susah tidur karena hormon ini mennyebabkan menurunnya nafsu makan dan insomnia. Hormon yang ketiga adalah serotonin yang mengalami penurunan saat sedang jatuh cinta, sehingga menimbulkan efek yang sama dengan norepinephrine. Hormon ini dapat menaikkan gula darah dan menimbulkan efek tenang seperti morfin.
Tahap yang ketiga adalah keterikatan atau attachment. Rasa tenang ketika bisa bertemu dengan seseorang yang dicintai akan terjadi pada tahap ini. Tidak lagi merasakan euforia, salah tingkah jika anak zaman sekarang menyebutnya, atau jantung berdebar kencang. Ketenangan justru dirasakan ketika bisa bersama pasangan. Tahap ini muncul setelah ±3 tahun mencintai seseorang. Hormon oksitosin atau cuddle hormone menimbulkan efek bahagia yang tinggi, bahkan bisa mengalahkan rasa sakit yang dialami. Hormon ini diproduksi terutama dalam 3 hal yaitu paska berhubungan seksual, melahirkan, dan menyusui. Sedangkan vasopresin menimbulkan efek tenang. Hormon ini menyebabkan kontraksi rahim pada masa kehamilan.
Pewarta: Zakia Derajat
yng ga boleh itu jatuh cinta ke anak trensen 🙂