(LENSA) Pada Minggu (28/04) SMA Trensains Tebuireng kembali melakukan agenda rutin berupa kuliah umum, dengan pemateri kali ini adalah Prof. Dr. Darminto, Ms. Beliau adalah seorang profesor dari departemen fisika, fakultas sains dan analitik data Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Kuliah umum kali ini mengangkat tema ‘Jelajah alam bermain fisika’ yang diselenggarakan di Masjid Sallahudin Al ayyubi pada pukul 09:00 WIB. Sebelum memasuki materi kuliah umum, Prof. Dr. Darminto, Ms. sempat bercerita tentang latar belakang pendidikan beliau sebelum akhirnya bisa menjadi profesor seperti sekarang ini.
“Dulu, waktu saya masih duduk dibangku sekolah. Indonesia ini masih punya dua institut teknologi. Ya kalian pasti tau sendiri, nah saya ini pernah menjadi mahasiswa di institut teknologi tertua di Indonesia, dan sekarang menjadi pengajar di institut teknologi yang sering disebut adik institut tertua,” Tutur beliau yang diikuti gelak tawa dari para siswa.
Memasuki materi kuliah umum, Profesor Darminto atau yang lebih akrab disapa Pak Dar oleh mahasiswanya ini memaparkan bahwa belajar fisika itu tidak selalu membuka buku. Cara untuk belajar fisika bisa dilihat dari peristiwa alam sekitar. Kemudian, beliau memberikan contoh berupa bagaimana proses terjadinya kilat, guntur dan kaca jendela yang dapat pecah saat terjadinya guntur itu tadi. Tentunya dengan pandangan fisika.
Berawal dari rasa penasaran, hingga akhirnya timbul rasa dendam. Ditengah – tengah materi kuliah umum tersebut. Prof. Darminto kembali teringat tentang alasan mengapa beliau memutuskan untuk mendalami ilmu yang sering ditakuti oleh para pelajar ini.
“ Saya bersyukur pada guru fisika saya. Karena beliau , saya bisa menjadi guru fisika. Dulu saat SMA, saya pernah bertanya kepada beliau, namun bukan jawaban yang saya dapat tapi saya malah disuruh maju dan mengerjakan soal, sedangkan saat itu saya tidak bisa. Alhasil, saya disuruh berdiri hingga akhir pelajaran dan dari sana timbul lah dendam pada diri saya. Bahwa saya harus mendalami fisika,” Terangnya dengan penuh penekanan
Jika materi kuliah umum biasanya hanya membahas satu topik namun dipelajari lebih dalam, berbeda dengan kuliah umum yang dibawakan oleh Prof. Darminto kali ini. Dengan pembawaan yang santai namun memahamkan, beliau membawakan berbagai macam materi yang membuat siswa SMA Trensains takjub. Kuliah umum yang berdurasikan 3 jam lamanya itu membahas tentang pembiasan cahaya, fluida, cermin, gelombang, bunyi hingga nano technologi.
Pada awal materi, beliau banyak menyuguhkan gambar – gambar alam yang indah seperti lukisan. Tentang bagaimana pelangi dapat terjadi hingga bagaimana air yang ada di air laut dapat terlihat berwarna biru dan atmosfer.
“ Berbicara tentang atmosfer, mengapa saat pagi hari yang terlihat hanya warna biru?”
Pertanyaan tersebut pun dijawab oleh siswa SMA trensains, dan Prof. Darminto pun tersenyum saat mendengar jawaban tersebut.
“Saya sudah pernah menanyakan hal ini kepada siswa SMA saat saya diundang untuk mengisi kuliah umum seperti ini. Pun saya sudah menanyakan kepada mahasiswa – mahasiswa saya dan guru – guru yang pernah saya berikan materi. Namun tidak ada yang pernah menjawab. Tapi baru kali ini ada yang menjawab dengan jawaban yang mendekati benar.” Tutur beliau dengan wajah penuh kebanggaan.
Diakhir materinya, Prof. Darminto menyampaikan bahwa mahasiswa dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) sudah banyak menghasilkan produk yang memanfaatkan nano Technologi. Mulai dari bus solar, boat solar, schooter solar, mobil electric. Dan bahkan diantaranya sudah diproduksi oleh pihak swasta BUMN.
Diakhir kuliah umum, beliau menyampaikan bahwa
“Belajar fisika itu tidak selalu dari buku. Tidak selalu tentang rumus. Coba mulai belajar fisika dari alam. Lalu baru saat memahami melewati literatur dan buktikan melalui eksperimen dengan cara sederhana.” Tutup beliau dalam kuliah umum yang diikuti tepuk tangan meriah oleh para siswa SMA Trensains
Pewarta : Aghisna Naila Ilmi