Pada hari ini, Rabu 19 Juni pengawas pendidikan melakukan pemantauan intensif di SMA Trensains Tebuireng. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memastikan bahwa standar pendidikan yang ditetapkan terpenuhi dengan baik dan untuk meningkatkan mutu pendidikan secara keseluruhan.
Dr.Ainur Rochim selaku pengawas melakukan observasi langsung terhadap cara kepala sekolah memimpin sekolah dan mengelola kegiatan harian sekolah."Dalam kunjungan ini, kami fokus untuk mengevaluasi bagaimana kepala sekolah mengimplementasikan kebijakan sekolah, mengelola sumber daya, dan meningkatkan prestasi belajar siswa," kata Bapak Dr.Ainur Rochim, salah seorang pengawas pendidikan yang terlibat dalam pemantauan ini.
Kegiatan ini bertempat di Ruang serba Guna (RSG) lantai 2 SMA Trensains dan diikuti oleh ustad/ustadzah. Dalam pemaparannya Dr. AinuR Rochim menyampaikan bahwasanya sebagai seorang pendidik harus mendidik dengan hati agar apa yang dilakukan bisa sambung. Beliau berpesan agar menerapkan pembelajaran sosial emosional dalam setiap pembelajaran.Pendekatan pendidikan yang terfokus pada pengembangan keterampilan sosial dan emosional siswa sebagai bagian integral dari kurikulum sekolah. Berikut adalah beberapa komponen utama dari pembelajaran sosial emosional :
- Kesadaran Emosional: Siswa diajarkan untuk mengenali dan memahami emosi mereka sendiri serta emosi orang lain. Ini meliputi pengenalan perasaan-perasaan seperti kegembiraan, kecemasan, marah, dan sedih, serta kemampuan untuk mengidentifikasi pemicu-pemicu emosi tersebut.
- Manajemen Emosi: Siswa dilatih untuk mengelola emosi mereka dengan cara yang sehat dan produktif. Mereka belajar teknik-teknik seperti bernapas dalam, berbicara tentang perasaan mereka, dan mencari solusi yang tepat untuk mengatasi stres atau kecemasan.
- Keterampilan Sosial: Pembelajaran ini juga mencakup pengembangan keterampilan sosial seperti kemampuan berkomunikasi dengan jelas, mendengarkan dengan empati, berkolaborasi dalam tim, dan menyelesaikan konflik secara konstruktif. Keterampilan ini penting untuk membangun hubungan yang sehat dengan orang lain di berbagai konteks.
- Pembelajaran Kerja Sama: Siswa diajarkan untuk bekerja sama dan berkolaborasi dalam kegiatan kelompok. Mereka belajar menghargai perbedaan pendapat, menghormati sudut pandang orang lain, dan mencapai tujuan bersama melalui kerjasama yang efektif.
- Keterampilan Pengambilan Keputusan: Pembelajaran Sosial emosional membantu siswa mengembangkan kemampuan untuk mengevaluasi berbagai pilihan, mempertimbangkan konsekuensi dari setiap pilihan, dan membuat keputusan yang tepat berdasarkan informasi yang tersedia.
- Empati dan Kepedulian Sosial: Siswa didorong untuk memahami dan merasakan perasaan orang lain serta untuk memperhatikan kebutuhan dan pengalaman orang lain. Ini membantu mereka mengembangkan rasa empati dan kepedulian terhadap masyarakat yang lebih luas.
- Pemecahan Masalah: Pembelajaran Sosial emosional melibatkan pengembangan keterampilan pemecahan masalah yang kreatif dan efektif. Siswa diajarkan untuk mengidentifikasi masalah, mengembangkan strategi untuk mengatasi masalah tersebut, dan mengevaluasi solusi yang mereka pilih.
Implementasi pembelajaran sosial emosional melibatkan kombinasi dari pendekatan kelas yang terstruktur, kegiatan berbasis proyek, permainan peran, diskusi kelompok, dan refleksi pribadi. Tujuannya adalah untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung perkembangan komprehensif siswa, baik secara akademis maupun sosial-emosional.
setelah penparan dari pengawas sekolah dilanjutkan pemparan dari kepala SMA Trensains Tebuireng