Screenshot_2023-05-22_153857-removebg-preview
SMA Trensains Mempersiapkan Indonesia Emas 2045

Lensa, Sabtu, 14 Desember 2024. Datang jauh dari Surabaya, membawa almamater universitas. Kembali ke SMA Trensains, di mana mental dan wibawa mereka dibentuk. Membawa nama dan kebanggaan, pencapaian serta kesuksesan yang mereka rakit di usia muda. Menggemakan semangat membara dan slogan “Menuju Indonesia Emas 2045” juga mimpi-mimpi presiden Prabowo. Dengan menyalakan api keinginan dan haus pengetahuan, yang seharusnya ditanamkan sejak SMA memberikan nasehat tentang apa yang akan dihadapi sebagai seorang mahasiswa. Kebebasan, mental, pemikiran individu dan mempertahankan tekad sebagai pondasi.

Menjabarkan luasnya juga dinamisnya perkembangan dan pertumbuhan manusia. Berpikir ke depan untuk mengatasi dan menanggulangi ‘pre-kuliah’ dan ‘pra-kuliah’ dengan bijak serta berakhir memuaskan. Menghindari hal-hal yang rawan membawa kecenderungan kedepannya. Secara maksimal mempertimbangkan keputusan dan tindakan selanjutnya.

“Mencari inovasi dan berpikir kedepan ‘nyeleneh’ itu kunci kesuksesan yang besar” tutur M. Syarif Satriyo Samudra, atau yang akrab dikenal dengan panggilan Mas Io. Mahasiswa semester 7 Universitas Airlangga, Surabaya, berbicara tentang cara menentukan fokus utama dan tujuan perkuliahan. Cara menangani kegundahan menentukan jurusan pada masa ‘pre-kuliah’. Ke mana akan dibawa semua mimpi-mimpi anak bangsa, seutuh juga sebulat apa tekad harus disusun, dan sekukuh apa mental harus dipersiapkan. Untuk menghadapi zona dan lingkungan baru, kebebasan, dan keindividualisme yang dipajang di depan mata.

Ia juga mengatakan, “setiap orang punya jatah gagal masing masing, jadi habiskan jatah gagal itu selagi masih muda”. mencoba, gagal, dan bangkit lagi. Berapa kali kita jatuh, jika kita masih punya kaki, artinya kita masih bisa berdiri dan bangkit lagi. Berpikirlah kedepan, dimana dunia sudah menanti melahab sekecil apa dirimu. Jika tidak ada usaha persiapan dan tekad. Tidak akan ada yang peduli, tidak akan ada yang melihatmu.

Ia menjelaskan "bagaimana manajemen waktu mulai dari pagi, siang, sore dan malam hari. Kuliah, berbisnis, healing dan stres. Memikirkan apa yang mungkin terjadi besok. Memikirkan, masih mampu dan layak kah ia membahagiakan dua gala bunga matahari yang menantinya di rumah, meski kini hanya tersisa satu. Air mata kehilangan itulah yang dijadikan tolak ukur dan bahan bakar hati dan otak. Untuk mengejar sukses dan demi kehidupan yang lebih layak nantinya. Tapi pada akhirnya, manusia adalah perencana, dan yang mengukur semuanya adalah Allah."

Dilanjut dengan pembicara kedua, kak Najwa. Dari Politeknik Elektronika Negri Surabaya. Sama-sama menerangkan tentang dunia perkuliahan yang akan dihadapi oleh siswa. Sebagai motivasi dan nasihat persiapan sebelum benar-benar terjun ke dunia yang mereka perkenalkan. Ia telah gagal di SNMPTN, SBMPTN, dan juga tidak lolos Top 5 kampus se-Indonesia yang menjadi impiannya. Sebagai patokannya, bahwa gagal dari mimpi-mimpi yang sudah direncanakan bukan berarti tidak semakin jauh dari kesuksesan. Namun, setegar apa, seikhlas apa, dan se-tidak menyerah apa. Dengan itu semua yang membawa dua pembicara kita menuju tempat yang sejauh ini mereka dambakan. Mereka membawa nama, menjadi panutan dan sebagai sebuah kebanggaan. Meski dengan begitu, mereka masih mengatakan. “ini masih langkah awal dari kesuksesan dan kejayaan saya.”

Pewarta: Salmaa Nabiil A.Y. A.

3 thoughts on “SMA Trensains Mempersiapkan Indonesia Emas 2045

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Open chat
Assalamualaikum. Wr.Wb. Anda sedang terh
Assalamualaikum. Wr.Wb.
Anda sedang terhubung dengan Humas SMA Trensains. Silahkan kirimkan pesan untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang lembaga kami!

Ttd,
Bidang Humas SMA Trensains Tebuireng